Advertisement
![]() |
Hi. WIYADI, SP. MM Ketua DPRD Kota Bandar Lampung |
Bandar Lampung - DPRD
Kota Bandar Lampung kembali menggelar sidang paripurna dalam rangka menyampaikan pandangan umum farksi-faraksi terhadap nota keuangan dan rancangan APBD Kota Bandar Lampung tahun anggaran 2018. Kamis (19/10/2017).
Ketua DPRD Bandar Lampung, Hi.
Wiyadi, SP. MM, yang bertindak sebagai pimpinan sidang paripurna,
menyampaikan rasa kecewanya atas ketidakhadiran beberapa kepala
organisasi perangkat daerah (OPD) dalam sidang paripurna, apalagi agenda
sidang paripurna ini sangat berkaitan dengan anggaran dari program dan
kegiatan di masing masing OPD.
"Kami kecewa atas ketidakhadiran beberapa
kepala OPD, bahkan berdasarkan pengamatan kami ada kepala OPD yang tidak
pernah menghadiri sidang paripurna yaitu kadis kependudukan dan catatan
sipil, ini untuk menjadi perhatian pak sekda," tegas Wiyadi.
Sidang
paripurna yang dihadiri sebanyak 33 orang anggota DPRD itu, dihadiri
juga Wakil Walikota, Unsur Forkopimda, Sekda, serta jajaran pemerintah Kota Bandar Lampung.
Dalam sidang paripurna tersebut, sebanyak delapan fraksi secara bergiliran menyampaikan pemandangan umum fraksinya.
Fraksi
Partai Amanat Nasional (F-PAN) yang mendapat giliran pertama, melalui
juru bicaranya Abdul Malik, menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada
pemerintah kota bandarlampung atas diraihnya penghargaan Indonesia
Attractiveness Award 2017 dari Tempo Media Group. Apresiasi juga
diberikan atas keberanian Walikota Bandar Lampung menaikkan target
pendapatan asli daerah (PAD) sebesar 847,29 milyar rupiah lebih
mengalami peningkatan sebesar 68,16 milyar rupiah lebih.
Fraksi
PDI Perjuangan yang mendapat giliran kedua, melalui juru bicaranya
Nu'man Abdi menekankan kepada niatan dan pandangan yang sama dalam
penyusunan APBD dalam rangka meningkatkan kinerja dan profesionalitas
guna mewujudkan dan meningkatkan kesejahteraan warga kota bandarlampung.
Fraksi PDIP mengharapkan pengalo belanja daerah diarahkan untuk
peningkatan kualitas pelayanan, mendorong pertumbuhan ekonomi,
menciptakan iklim investasi dan penanggulangan kemiskinan dan
penganguran, tambah Nu'man Abdi.
Fraksi Golkar
melalui juru bicaranya Barlian Mansyur, mengatakan Fraksinya akan
memberikan dukungan penuh dalam pembahasan APBD tahun 2018 ini dan
optimis terhadap target yang telah tetapkan serta memberikan apresiasi
dan kepercayaan kepada Walikota Bandarlampung demi terwujudnya
kesinambungan pembangunan.
Sementara Fraksi
Gerindra melalui juru bicaranya Ahmad Riza, mengharapkan alokasi belanja
yang telah dianggarkan dapat memberikan manfaat yang sebesar besarnya
dan disarakan masyarakat sebagai wujud pertanggungjawaban
penyelenggaraan dan pelayanan yang berorientasi kepada kepentingan
publik, harap Ahmad Riza.
Fraksi Persatuan
Pembangunan Indonesia (PPI) melalui juru bicaranya Hi. Musabakah
menekankan agar penggunaan anggaran harus senantiasa mempertimbangkan
kebutuhan masyarakat untuk kepentingan publik maupun aparatur agar
tepat sasaran, transparan dan akuntabel.
Senentara
itu Fraksi Nasdem Hanura, melalui juru bicaranya M. Yusuf Ardiansyah
Putra, lebih menyoroti sektor pendapatan daerah. Harapan Fraksi Nasdem
Hanura agar dalam menentukan pendapatan daerah harus benar benar SMART
(sistematis, mueasurable, achivable, realistik, time) sehingga
pencapaian target PAD bisa lebih baik. selain itu penerapan prinsip
reward dan punishman juga perlu diterapkan. satker yang bisa mencapai
target perlu diberikan reward dan sebaliknya bisa diberikan punishman.
Fraksi
Demokrat, melalui juru bicaranya Pebrani Piska, menyatakan dalam upaya
pengelolaan dan peningkatan pendapatan perlu dilakukan peningkatan
profesionalisme dan kompetensi aparatur pengelolanya. Ini penting untuk
dilakukan karena pendapatan daerah merupakan unsur terpenting dalam
struktur APBD yang menjadi sumber pembiayan dalam menjalankan kegiatan
kegiatan yang telah diprogramkan.
Fraksi Keadilan
Sejahtera yang mendapat giliran terakhir, melalui juru bicaranya Muchlas
Ermanto Bastari, mengungkapkan APBD merupakan instrumen teknis dari
idealisme pembangunan yang diwujudkan yang muaranya meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.
"Oleh karenanya, Fraksi Keadilan Sejahtera
mengharapkan penyusunan dan pembahasannya harus berpegang teguh pada
prinsip efisiensi, efektifitas, ekonomis dan tepat sasaran. Kami
menyadari kemampuan fiskal pemerintah yang terbatas dimana tidak semua
aspirasi masyarakat dapat diakomodasi, maka Pemilihan skala prioritas
yang tepat, mendesak dan dibutuhkan masyarakat harus dilakukan oleh
pemerintah Kota Bandar Lampung," terang Muchlas Ermanto Bastari.
Setelah
seluruh fraksi menyampaikan pemandangan umum, sidang paripurna
dinyatakan selesai. Sidang paripurna dengan agenda mendengarkan
pemandangan umum fraksi atas nota keuangan rancangan APBD Bandar Lampung
tahun anggaran 2018 dinyatakan selesai dan akan dilanjutkan pada hari
senin dengan agenda sidang paripurna mendengarkan jawaban Walikota atas
pemandangan umum fraksi fraksi, kata Wiyadi sebelum menutup sidang
paripurna. (Red/KN)