Advertisement
AMBON -- Provinsi
Lampung kembali menempati peringkat pertama hasil evaluasi Rencana Aksi
Daerah Penanganan Konflik Sosial Tahun 2017 periode B.08 (Agustus)
Regional Sumatera dan Jawa. Sebelumnya, peringkat pertama ini juga
diduduki Lampung pada periode B.04 (April) 2017.
"Keberhasilan
yang dicapai ini berkat bimbingan Pak Gubernur Muhammad Ridho Ficardo
dan kerja sama yang baik stakeholder dan bantuan seluruh lapisan
masyarakat Lampung," kata Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Lampung Irwan
Sihar Marpaung, yang dihubungi di The City Hotel Ambon, Maluku, Jumat
(20/10/2017).
Pengumuman
itu disampaikan pada rapat evaluasi rencana aksi Tim Terpadu Penanganan
Konflik Sosial Tingkat Provinsi se-Sumatera dan Jawa yang
diselenggarakan Kementerian Dalam Negeri dan dibuka oleh Wakil Gubernur
Maluku Zeth Sahuburua. Menurut Irwan, Pemerintah Provinsi Lampung
mendapat nilai tertinggi di Regional Sumatera dan Jawa karena
administrasi laporan berjalan tertib dan tepat waktu.
"Selain
itu, penanganan konflik secara langsung dapat diantisipasi dengan cepat
oleh aparat keamanan TNI dan Polri serta dukungan masyarakat yang
menginginkan suasana aman damai di Lampung," kata Irwan.
Provinsi
Lampung berada di posisi teratas dengan meraih nilai 79,74% naik dari
capaian sebelumnya (B.04/April) 72,10%. Di posisi kedua ditempati Jawa
Timur (73,93%), DI Yogyakarta (61,53%), Jawa Tengah (60,47%), DKI
Jakarta (52,93%), Aceh (47,90%), dan Sumatera Barat 44,03%), Jambi
(44,03%), dan Jawa Barat (32,67%). Selanjutnya, Riau (31,21%), Bengkulu
(28,58%), Bangka Belitung (26,50%), Sumatera Selatan (11,77%), Sumatera
Utara (6,67%), dan Banten (1,13%).
"Masih
ada satu tahapan penilaian lagi yakni B.12 Desember nanti. Hasilnya
akan diumumkan pada 2018 pada acara Rakornas Tim terpadu penanganan
konflik sosial sekaligus pemberian penghargaan kepada 10 kepala Daerah
Provinsi terbaik dalam penanganan konflik sosial yang dihadiri Presiden
atau Mendagri. Kami menargetkan Lampung tetap di posisi pertama seperti
tahun lalu meskipun mempertahankan itu jauh lebih sulit," kata Irwan
Marpaung.
Prestasi ini
menambah catatan Lampung dalam pengakuan penanganan konflik. Pada 15
Maret 2017, Kementerian Dalam Negeri juga menempatkan Lampung di posisi
atas dari 10 provinsi penanganan konflik sosial terbaik tahun 2016.Atas
prestasi itu Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo memberikan sertifikat
kepada Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo. (Red/KN)